Da'wah



Masyarakat Diminta Tidak Bertindak Anarkis
Terkait Adanya Aliran Sesat


Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW jatuh pada Selasa 15 Februari 2011 atau 12 Rabiul Awal  1432 H.  Untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut warga kelurahan Rahmah yang dalam pelaksanaan acara di motori oleh Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Thoriqul Huda, Sabtu 19 Februari 2011 menyelenggarakan ceramah mengenai Maulid yang disertai dengan diskusi keagamaan. Hadir dalam acara tersebut Camat Lubuklinggau Selatan I, S Kusriyanto beserta Ketua PKK Lubuklinggau Selatan I, perangkat Kelurahan Rahmah termasuk Ketua RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat serta jemaah Masjid Thoriqul Huda. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, Ustadz H Abdullah Matjik didaulat sebagai pemberi materi ceramah dan narasumber diskusi keagamaan tersebut. Seperti yang disampaikan wartawan Suara Desa, Faisol Fanani dalam laporan berikut ini.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada intinya yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf nahi munkar terdiri dari dua kalimat yaitu amar ma’ruf yang artinya mengajak kepada kebaikan dan nahi munkar mencegah dari kemungkaran atau kejahatan.  Jadi kita yang hadir disini disamping bersilaturahmi dan bertatap muka juga untuk saling mengajak kepada perbuatan yang baik dan mencegah dari perbuatan keji atau munkar. Sama seperti nama masjid yang kita cintai ini Thoriqul Huda, Thoriq itu merupakan jalan sedangkan Huda adalah petunjuk atau hidayah, bisa disimpulkan bahwa Thoriqul Huda itu adalah jalan menuju hidayah atau tempat kebaikan. Demikian ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW yang disampaikan Ustadz H Abdullah Matjik.
Selanjutnya Ustadz Abdullah menyampaikan, hasil dari amar ma’ruf nahi munkar kalau dikerjakan akan menghantarkan kita kepada kebahagiaan atau Surga namun sebaliknya bila diingkari akan menghantarkan kepada kesengsaraan dan penyesalan selama-lamanya serta akan menderita di dalam Neraka.  Jadi tinggal pilih saja mau menuju kebahagiaan (Surga) atau memilih kesengsaraan (Neraka).
Kekurangan dan kelemahan dalam beragama disebabkan karena kejahilan manusia dalam agama.  Jahiliyah ada beberapa jenis, yaitu :
1.  Jahiliyah aqidah
2.  Jahiliyah akhlak
3.  Jahiliyah syariat

Pertama, Jahiliyah Aqidah adalah Jahiliyah mengenai keyakinan dalam diri manusia.  Sejak dulu manusia selalu ingin mencari tempat untuk mengadu dan meminta terutama kepada yang diyakini dapat membantu.  Maka dilihatlah apa yang aneh disekitar, yang diluar kebiasaan dijadikan Tuhan untuk meminta pertolongan. Ada pohon besar tinggi dan tua dijadikan Tuhan, dianggap bisa dimintai pertolongan namun bila pohon ini mati berpindah keyakinan kepada yang lain. Jahiliyah semacam ini kebanyakan terjadi sebelum Rasul diutus.
Kedua, Jahiliyah akhlak adalah Jahiliyah atau kebodohan dalam berperilaku yang baik, terlepas apakah sudah ada iman atau belum dihatinya. Yang kuat menindas yang lemah, yang kaya menginjak yang miskin, yang gagah menguasai yang lemah, orang tua tidak mempedulikan anak demikian juga anak durhaka kepada orang tuanya. Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan beragama. Segala perbuatan Beliau SAW sepatutnya kita tiru dan ini merupakan bagian ibadah yang dapat mendatangkan kerhidoan-Nya.
Ketiga, Jahiliyah syariat adalah jahiliyah dalam penegakan hukum dan amalah agama. Meninggalkan perintah-perintah Allah dan melakukan pelanggaran-pelanggaran agama.  Mengakui dan berkeyakinan Islam sebagai agama, tetapi banyak mengingkari hukum dan amal agama, papar Ustadz Abdullah Matjcik.
Menyoroti masalah alirah Ahmadiyah, Ketua MUI ini mengatakan banyak aliran atas nama Islam, tapi tidak sesuai dengan ajaran Islam, kriterianya antara lain tidak percaya dengan Al Qur’an, tidak percaya Nabi Muhammad utusan Allah dan mengubah isi Al Qur’an serta merubah tata cara ibadah dalam Islam.
Terjemahan hadits : Tidak beriman kamu sebelum menyayangi saudaramu seperti dirimu sendiri.
Menyikapi masalah aliran sesat itu kewenangan pemerintah untuk mengambil tindakan, kita sebagai masyarakat sebaiknya segera berkoordinasi apabila ada hal-hal yang menyangkut masalah penodaan agama, jangan bertindak anarkis yang malah memperkeruh suasana dan menimbulkan kerusuhan, himbaunya.
Sedangkan Camat Lubuklinggau Selatan I, S Kusriyanto menyampaikan, kejadian di Temanggung Jawa Timur menjadi pelajaran bagi kita semua berdasarkan Surat keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri dan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Selatan bahwa Ahmadiayh dilarang, demikian juga di Kota Lubuklinggau.
Diminta kepada masyarakat Kelurahan Rahmah untuk berkoordinasi dengan RT dan Lurah setempat bila melihat atau menemui aktivitas aliran agama yang menyimpang berdasarkan kriteria dari MUI. Jangan bertindak anarkis dan tidak terpancing dengan olah oknum aliran sesat tersebut.
Kemudian mengenai lomba pengajian anak-anak TPA se-Kelurahan Rahmah kami sangat mendukung, apalagi ada anak TPA Darul Ulum yang mengikuti MTQ di tingkat Kota Lubuklinggau, semoga dapat bersaing dengan peserta dari kecamatan lain, mudah-mudahan Kecamatan Lubuklinggau Selatan I dapat menjadi Juara Umum MTQ tingkat Kota Lubuklinggau.
Kusriyanto juga menghimbau kepada masyarakat mengenai lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan KB Tes bahwa kelurahan Rahmah ditunjuk untuk mewakili ke tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Untuk mendukung lomba tersebut diharapkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dilingkungan masing-masing, termasuk membersihkan jalan, siring dan halaman sekitar rumah, diminta kepada ketua RT untuk mengarahkan kepada warganya masing-masing untuk menjaga kebersihan lingkungannya, papar Kusriyanto.
Dalam acara ini juga sempat dibagikan hadiah kepada santri pemenang berbagai lomba yang telah diadakan tiga hari sebelumnya, diketahui peserta lomba berasal dari empat TPA yang ada di Kelurhan Rahmah yakni TPA Syariah Masjid Thoriqul Huda, TPA Darul Ulum Mushollah Ar Rahmah, TPA Al Munawarroh dan TPA Al Iman.